Sinopsis Chronicle of Life Episode 1 part 1


Cerita diawali dengan kaisar Kangxi bersama dengan cucunya membicarakan tentang wilayah-wilayah yang dikuasai Kangxi. Lalu cucunya berkata bahwa kakeknya adalah seorang yang mempunyai talenta yang hebat dan seorang ahli siasat yang handal, tidak ada hal di dunia yang tidak dimilikinya.


Namun tiba-tiba Kangxi termenung, lalu ia melihat sekuntum bunga yang terbang di depannya dan kemudian ia mengikuti bunga itu terbang sampai ke luar. Kemudian kita dibawa ke masa lalu Kangxi.
 
Kangxi
Lalu adegan berganti ke Liang’er kecil yang sedang menikmati keindahan bunga. Saat menikmati keindahan bunga kakak sepupu Liang’er yang bernama Rongruo mendatanginya. Liang’er bertanya pada sepupunya apakah layang-layang yang dijanjikannya sudah selesai dibuat atau belum, namun ternyata Rongruo lupa dengan janjinya, lalu ia berjanji akan membuatkan layang-layang untuk hadiah ulang tahun Liang’er tahun depan. Liang’er menjadi kesal dengan Rongruo. Rongruo pun kemudian mengejutkan Liang’er dengan layang-layang yang di bawanya, Liang’er menjadi sangat senang dan mengajaknya bermain layang-layang bersama. Rongruo berkata kepada Liang’er bahwa dia tidak bisa menemani Liang’er bermain karena dia dengan kaisar berencana akan menangkap penjahat.

Liang'er
Di istana kerajaan ratu Xiaozhuang ( nenek Kangxi) dengan ratu Xiaohuizhang ( ibu Kangxi) membahas bagaimana Kangxi yang masih kecil bisa melawan Oboi, seorang pejabat yang sangat berkuasa. Ibu kangxi sangat khawatir, namun neneknya yakin Kangxi bisa mengalahkan Oboi.
 
Ratu Xiaozhuang
Liang’er yang sedang bermain dengan layang-layangnya dihampiri oleh ayahnya Abunai.
“Darimana kamu mendapatkan layang-layang itu?” Tanya Abunai.
“Dari kakak Rongruo” jawab Liang’er.
Lalu ayahnya pun bertanya dimana Rongruo sekarang, Liang’er menjawab jika Rongruo sekarang sedang menangkap penjahat bersama dengan kaisar. Setelah mendengar hal itu wajah Abunai menjadi khawatir dan ia langsung pergi ke istana.
Sesampainya di istana ia langsung dihadang oleh prajurit istana dan Nalan Mingzhu (yang juga saudara ipar Abunai). Nalan Mingzhu menyampaikan titah ratu Xiaozhuang  kepada Abunai: Abunai akan menjadi tahanan rumah karena terbukti berkomunikasi dengan Oboi secara rahasia dan membentuk kubu  yang akan melawan.

Abunai
Di sisi lain Oboi dengan penuh percaya diri masuk ke istana dengan melalui jalan yang khusus diperuntukkan oleh  kaisar. Sesampainya di ruangan kaisar, Rongruo dan Kangxi memulai rencananya untuk menangkap Oboi. Mereka berdua berkelahi dengan Oboi namun kekuatan mereka tidak sebanding dengan Oboi. Kemudian Oboi dengan beraninya duduk di singgasana kaisar sambil menikmati teh. Tetapi tiba-tiba singgasana yang diduduki Oboi ditendang jatuh lalu Oboi dirantai dan ditangkap, Oboi pun masuk ke perangkap Kangxi. Oboi kemudian memberontak dan berkata pada Kangxi jika kaisar terdahulu mempercayakan Kangxi kepadanya dan Oboi merasa Kangxi tidak layak untuk menjadi kaisar. Dengan kekuatannya Oboi berusaha menyerang Kangxi, tetapi pada akhirnya ia jatuh dan kepalanya tebentur. Kangxi pun memberi titah untuk menangkap Oboi karena menyalahgunakan kekuasaannya.


Rumah Abunai sudah dikepung oleh banyak penjaga istana, anak Abunai  dan rekannya Wu Zi Mo yang berada di luar rumah berencana menyelamatkan Abunai. Ketika mereka ingin masuk ke rumah, mereka langsung dihadang oleh para penjaga, Wu Zi Mo pun langsung membunuh penjaga-penjaga tersebut. Mereka berdua berhasil menemui Abunai, namun Abunai tampak tidak senang karena kemungkinan keluarga mereka selamat sangat kecil karena ulah Wu Zi Mo.
Taman di dalam rumah Abunai masih tidak terusik dengan keributan diluar, Liang’er asik bermain sedangkan kakak Liang’er, Ah Si Hai dengan diam-diam asik membuat hiasan tusuk rambut untuk hadiah ulang tahun Liang’er.
“Kakak, apakah kakak sudah menyiapkan hadiah ulang tahunku?” tanya Liang’er.
“Ayah dan Ibu sangat menyayangimu, sudah banyak hadiah yang diberikan untukmu, jadi kali ini aku tidak akan memberikanmu hadiah.” goda kakaknya.
“Tidak mungkin! Aku tidak terima, kakak sudah berjanji akan memberikannya kepadaku, jika kakak tidak memberikannya, aku akan lapor kepada ayah dan ibu kalau kakak diam diam bermain dengan ini.” Balas Liang’er sambil mengambil pisau lempar milik kakaknya dan kemudian melemparnya ke pohon. Lalu kakaknya mengejar Liang’er karena kesal.


Di istana Nalan Mingzhu lapor kepada kedua ratu dan Kangxi bahwa ada sekelompok orang yang masuk ke kediaman Abunai dan membunuh semua penjaga istana untuk menyelamatkan Abunai. Nalan Mingzhu meminta agar ratu Xiaozhuang dan kaisar untuk memutuskan masalah tersebut. Ratu Xiozhuang mengingatkan Kangxi bahwa menangkap Oboi adalah hanya permulaan, jika Kangxi tidak menangkap semua pendukung Oboi maka racun yang ada tidak akan bisa disembuhkan seluruhnya. Kangxi setuju dengan pendapat neneknya itu, kemudian memerintahkan Nalan Mingzhu membawa pasukan untuk menangkap Abunai, dan jika Abunai menolak Kangxi memerintahkan untuk membunuh mereka yang memberontak.


Liang’er sedang asik bermain bersama kakak dan ibunya di taman, tiba-tiba Abunai datang untuk memberitahu istrinya untuk segera meninggalkan ibu kota untuk menyelamatkan diri. Lalu Liang’er bertanya kepada ayahnya “Ayah pergi kemana? Aku sudah menunggu ayah sepanjang hari.”
“Liang’er, sayang sekali ayah tidak bisa merayakan ulang tahunmu.” dengan sedih ayahnya menjawab.
“Kenapa?” Tanya Liang’er.
 Ayahnya menjawab jika mereka harus segera pergi. Liang’er pun bertanya mengapa mereka harus pergi?.
“Jika mereka tidak pergi, kaisar akan mengurung ayah.” Balas Abunai.
“Mengapa kaisar akan mengurung ayah?”
“Karena kaisar berkata ayah selalu absen pada saat pengadilan pagi, oleh karena itu beliau tidak senang.” Jawab Abunai.
Dengan polosnya Liang’er menggerutu  bahwa kaisar tidak pengertian kepada bawahannya, lalu Liang’er berkata pada ayahnya bahwa mereka berdua mulai sekarang akan selalu bersama, jika kaisar tidak senang dengan hal ini maka biarkan beliau tidak senang. Abunai dengan terharu berjanji pada Liang’er untuk selalu bersama.
Ketika keluarga Liang’er akan keluar menyelamatkan diri, namun Nalan Mingzhu dengan pasukannya sudah tiba.


(Photo and content credit : Zhejiang Tv)

Komentar