Sinopsis Story of Yanxi palace episode 1 part 1

Cerita diawali dengan Wei Yingluo bersama serombongan calon dayang istana baru masuk ke dalam istana.
Wei Yingluo
Ketika rombongan mereka melewati taman istana, mereka melihat sekumpulan bangsawan wanita yang akan diseleksi menjadi selir kaisar. Tiba-tiba teman Yingluo,  Jixiang tidak sengaja menumpahkan air yang dibawanya mengenai pakaian seorang wanita bangsawan yang bernama Wuya, tentu saja wanita tersebut menjadi marah karena pakaiannya menjadi basah. 

Wuya lalu menghukum Jixiang dengan menginjak tangannya. Melihat temannya yang kesakitan, Yingluo memohon Wuya untuk mengampuni Jixiang. 
Yingluo: "Hari ini adalah hari pemilihan yang penting, jadi tidak baik jika melihat darah, hal itu bisa merusak mood dan keberuntungan yang baik."
Wuya: "Sepatuku sudah menjadi kotor, aku tidak senang."
Yingluo menyadari bahwa di alas sepatu Wuya terdapat ukiran bunga lotus, kemudian Yingluo mengeluarkan bubuk wewangiannya lalu meminta Wuya untuk menginjak bubuk tersebut. Setelah Wuya menginjak bubuk tersebut, Yingluo meminta agar Wuya untuk berjalan sedikit, ternyata bubuk tersebut menyebabkan gambar lotus tercetak di tanah. 
Yingluo: "Hamba tidak berpendidikan, namun hamba mendengar bahwa istri kaisar di jaman dinasti Qi selatan yang bernama Pan Fei, jika berjalan seperti bunga lotus yang mengambang di air, sangat indah. Hal itulah yang menyebabkan kaisar mencintainya. Hari ini saya menggunakan sedikit trik untuk menutupi alas sepatu anda dengan bubuk wangi, saya berharap anda lolos seleksi dan keinginan anda terwujud." 
Wuya pun menjadi senang dan mengampuni Jixiang. Setelah kejadian itu rombongan Yingluo kembali meneruskan perjalanan. Di tengah perjalanan Jixiang bertanya kepada Yingluo mengapa ia menolong Wuya yang memiliki sifat  jahat. 
Yingluo: "Aku banyak mendengarkan hal-hal tentang istana, baik itu baik atau buruk, apakah yang aku lakukan baik atau buruk, aku masih belum tahu." 


Adegan beralih ke Ratu Fucha yang sedang berkebun. Ratu diingatkan oleh dayangnya Mingyu untuk bersiap-siap menghadiri seleksi.
Ratu :"Hari ini adalah harinya mereka, apa yang perlu aku siapkan? Aku lebih suka tinggal disini dan merawat bunga-bunga"
Dayang ratu yang bernama Erqing memperingatkan bahwa audisi ini sangat penting, paling tidak ratu harus hadir kalau tidak ratu bisa disalahkan karena tidak menjalankan tugasnya. Akhirnya ratu setuju untuk menghadiri audisi.  

Di tempat audisi berlangsung kaisar ditemani oleh ratu dan Gao guifei (gelar selir jaman kekaisaran cina). 

Setelah kaisar datang audisi pun dimulai. Kasim Li mulai membacakan kandidat-kandidatnya. Kaisar mulai mengomentari para kandidat satu per satu, ada yang ditolak karena terlalu kurus, terlalu gemuk, kulitnya terlalu gelap, dll. Gao guifei juga ikut mengomentari dengan nada menghina. 
Pada akhirnya giliran Wuya datang. Ketika ia dipanggil masuk, Gao guifei melihat jejak lotus di tanah dan menanyakannya. Kaisar pun menjadi tertarik dan menanyakan ada apa dengan sepatunya. Wuya pun menjawab bahwa itu adalah langkah lotus. Lalu kaisar menyuruh untuk melepaskan sepatunya, sepatu Wuya kemudian ditunjukkan kepada kaisar. Setelah melihat sepatunya, kaisar memerintahkan untuk mengusir Wuya keluar, Wuya langsung panik dan meminta ampun. Ternyata alasan Wuya diusir adalah karena kaisar melihat kaki Wuya yang diikat (tradisi mengikat kaki tidak disukai oleh suku Manchu; penguasa dinasti qing adalah orang Manchu, padahal keluarga Wuya adalah dari suku Manchu). Kaisar selain mengusir Wuya dengan tidak hormat, juga berencana untuk menghukum ayah Wuya. 

Wuya diusir sambil meminta ampun dan menyalahkan Yingluo. 


Yingluo dan dayang-dayang baru sedang mengikuti tes menyulam. Jixiang mengotori sulaman buatannya dengan darah karena akibat tangannya terluka diinjak Wuya. Ia pun menjadi panik. Yingluo menjadi iba dengannya dan kemudian menukar sulaman miliknya dengan sulaman Jixiang yang kotor. Dayang yang lain berkata pada Yingluo bahwa sulaman Jixiang tidak bisa diselamatkan karena sudah ternodai darah, sedangkan waktu yang tersisa tinggal sedikit. Jixiang juga berkata pada Yingluo bahwa ia tidak mau Yingluo terlibat dengan masalah ini dan meminta kembali sulamannya, namun Yingluo dengan tenang tetap melanjutkan sulaman yang bernoda tersebut. 

Berlanjut ke part 2

(Photo and content credit : iQiyi )

Komentar