Sinopsis Story of Yanxi Palace episode 1 part 2

Waktu ujian telah berakhir, semuanya diminta untuk berhenti menyulam. Kepala kasim Wu mulai menilai hasil karya mereka. Saat kasim Wu tiba di tempat Jixiang dan melihat sulamannya, ia memuji sulaman bunga peony karya Jixiang yang memiliki kualitas yang terbaik. Wei Yingluo pun tersenyum. Mendengar pujian kasim Wu, ada dayang (sebut saja dayang A) yang kurang senang dan langsung meminta kasim Wu untuk melihat sulaman Yingluo karena Yingluo membutuhkan waktu yang lama untuk menyulam, pasti sulamannya bagus. Kasim Wu kemudian melihat sulaman burung milik Yingluo dan memperlihatkan sulaman itu ke dayang senior Zhang. Dayang Zhang memuji karya Yingluo, dan memberitahu kasim Wu bahwa Yingluo adalah seorang dayang yang sangat bertalenta, kasim Wu pun menganggukan kepalanya. Tiba-tiba ada dayang (sebut saja dayang B) yang berkata bahwa Yingluo berbuat curang ....


Nalan Chunxue
Di tempat audisi selir istana, Nalan Chunxue (yang kemudian akan dipanggil Shu guiren) diterima menjadi selir kaisar. Setelah itu kaisar meninggalkan tempat audisi dan menyerahkan kelanjutan audisi kepada ratu. Gao guifei dengan arogan juga meninggalkan tempat audisi

Kembali ke kasus Yingluo, dayang B berkata bahwa Yingluo menukar sulamannya dengan milik Jixiang, sesuai peraturan istana mereka harus dikeluarkan dari istana karena berbuat curang. Jixiang ketika mau mengaku, tiba-tiba Yingluo memotong ucapannya. 
Yingluo: "Siapa yang bilang kalau kami berbuat curang, kalau kalian tidak percaya coba lihat"
Yingluo memperlihatkan sulaman miliknya dan Jixiang. 
Yingluo:"Lihat, sulaman ini adalah sebuah satu kesatuan 'bunga peony dan burung'. Karena membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya, Jixiang dan saya bekerja sama"
Dayang B:" Tetapi kalian ...." 
Yingluo:" Aku bertanya padamu, ketika aku menyerahkan sulaman ini kepada Jixiang, bukankah sulaman peony ini masih belum selesai? Sama dengan sulaman burung, ketika Jixiang menyerahkannya kepadaku, sulaman itu hanya sebagian yang sudah selesai, benar bukan?"
Dayang B pun terdiam, lalu Yingluo kembali berkata bahwa kedua sulaman tersebut sama-sama belum selesai dikerjakan, jadi mereka tidak berbuat curang. Setelah mendengar alasan Yingluo, kasim Wu malah memuji Yingluo yang memiliki pemikiran yang bagus.
Kasim Wu:" Kalian semua ingat, ketika bekerja di dalam istana, kamu harus sedikit berbicara dan lebih banyak bekerja, tuan yang kita layani paling tidak suka dengan skandal. Usir dia keluar."
Dayang B pun diusir keluar. Kemudian kasim Wu meminta agar Yingluo dan Jixiang tetap berada dibagian penyulaman karena kemampuan mereka bagus.

Di istana Changchun (istana ratu), ratu terlihat kelelahan. Mingyu mengeluh dengan tingkah laku Gao guifei di audisi selir istana. 
Ratu: "Kamu sudah lama di istana, tetapi masih tidak tahu seperti apa Gao guifei itu. Hari ini adalah hari pemilihan selir, kita tidak boleh saling berdebat hanya karena masalah kecil."
Mingyu masih tidak terima dengan kearoganan Gao guifei, ratu pun menasehatinya agar dapat mengontrol dirinya sendiri. Tiba-tiba ada dayang-dayang yang mengirimkan hadiah dari kaisar kepada ratu berupa hiasan papan gantung dan lukisan <Lady Taisi menginstruksikan putranya>. Setelah itu ratu meminta Mingyu dan Erqing untuk meninggalkannya sendirian. 
Erqing:" Kamu tidak bisa melihat tuan kita sedang tidak senang?" 
Mingyu:"Yang mulia kaisar hanya memberikan beliau sebuah lukisan, mengapa itu membuatnya tidak bahagia?" 
Erqing:"Apakah kamu tidak tahu arti lukisan <Lady Taisi menginstruksikan putranya>? Taisi adalah selir raja Wen, ibu kandung raja Wu, seorang yang sangat bermoral dan mulia sehingga beliau sangat dicintai raja dan orang-orang." 
Mingyu:"Bukankah hal itu baik? itu berarti kaisar ingin ratu kita seperti Taisi."
Erqing pun memperingatkan Mingyu bahwa putra ratu, pangeran kedua sudah meninggal 3 tahun yang lalu, sejak itu ratu menjadi depresi, tidak ada hal yang membuat ratu senang lagi, dan arti mengapa kaisar memberikan lukisan itu adalah untuk memperingatkan ratu agar tidak melupakan tugasnya untuk negara. Tetapi Mingyu menolak, dia berpendapat bahwa kaisar ingin menyampaikan bahwa apapun yang terjadi, ratu sangat layak di posisinya sebagai kepala harem istana. 


Yu pin
Yu pin mengunjungi Gao guifei, Gao guifei sedang marah-marah karena diberi lukisan <Lady Xiling dan ulat sutera> oleh kaisar, Gao guifei mengira bahwa kaisar menginginkannya untuk menjadi selir yang rajin.

Gao guifei iri kepada ratu Fucha yang medapatkan hadiah dan hak istimewa yang lebih daripada dirinya. Gao guifei berpendapat bahwa dirinya tidak ada apa-apanya di mata kaisar, di hati kaisar hanya ada ratu seorang. Dengan lukisan yang diberikan kaisar, kaisar ingin memperingatkannya bahwa dia telah berbuat terlalu jauh dan telah mengintimidasi ratu. 
Yu pin berpendapat bahwa Gao guifei salah paham, ke 12 lukisan yang diberikan kaisar kepada selirnya memiliki arti bahwa kaisar ingin selirnya mencontoh ratu-ratu dan selir pada jaman dahulu. Setelah mendengar Yu pin, kemarahan Gao guifei mereda. 


Xian fei
Xian fei (consort Xian) melihat lukisan yang diberikan kaisar, ibu Xian fei mengomel bahwa  Xian fei dengan ratu dan Gao guifei bersama-sama melayani kaisar saat waktu kaisar masih menjadi pangeran, saat mereka memasuki istana posisi Xian fei dibawah ratu dan Gao guifei, ibu Xian fei merasa hal tersebut tidak adil. Xian fei bersama kaisar sudah lama, namun gelarnya hanya "fei" (3 tingkatan dibawah ratu). Ayah dan saudara Gao guifei memiliki pangkat tinggi, jika Xian fei tidak bersaing dengan yang lain, Xian fei tidak akan membawa keuntungan untuk keluarganya. Ibu Xian fei ingin suaminya memiliki posisi yang baik, dia ingin agar Xian fei berkata yang baik-baik tentang ayahnya kepada kaisar, namun Xian fei berkata bahwa dia tidak bisa melakukannya, Xian fei tidak ingin membuat kaisar kesulitan. Kemudian ibu Xianfei degan sebal keluar meninggalkan Xian fei. Xian fei lalu berdoa agar suaminya memiliki umur panjang, ia juga berdoa agar ia selalu sehat dan bisa bersama suaminya untuk waktu yang lama. 
  Di Yangxin dian, kaisar sedang bekerja, kasim Li bertanya kepada kaisar apakah ke 12 lukisan yang diberikan memiliki arti bahwa kaisar berharap selirnya seperti lukisan-lukisan tersebut.
Kasim Li: "Saya melihat banyak wanita di istana yang terlihat menawan, memiliki figur elegan yang sangat menarik. Lalu mereka juga mempelajari puisi, lagu, tarian, flute dan sitar. Hal ini termasuk langka. Untuk meminta mereka menggabungkan semuanya itu, hal ini... dimana anda bisa menemukan wanita yang seperti ini?"
Kaisar: "Aku melihat mereka banyak bermalasan."
Kasim Li: "Huh? maksud anda?"
Kaisar: "Kemalasan menciptakan masalah, aku memberikan lukisan, itu akan membuat mereka sibuk untuk sementara waktu."
Kasim Li: "Sibuk untuk sementara waktu? Itu semua tidak terlalu berguna"
Kaisar: "Karena mereka..., karena banyak dari mereka bodoh sepertimu. Mereka hanya berpikir bahwa aku mengingatkan mereka untuk berbudi luhur dan baik. Untuk memenuhi keinginanku, menjadi wanita yang berbudi luhur dan baik, mereka akan menjadi diam untuk beberapa hari, lalu aku bisa mendapatkan beberapa hari yang damai dan tenang."
Kasim Li: "Yang mulia, berarti semua masalah ini... anda mengerjai mereka?"



Malam sudah tiba, rombongan Wei Yingluo bertemu dengan rombongan Gao guifei. 


Gao guifei dengan selir yang lain mengadakan pertemuan, Yu pin berkata bahwa Chun fei sakit. Gao guifei berkomentar bahwa Chun fei seorang yang sakit-sakitan, dalam setahun, setengah tahun dia sakit. Setelah membahas Chun fei, Gao guifei bertanya kepada Yi pin mengapa dia sendirian, tidak bersama Yu Guiren. Yi pin menjawab bahwa Yu Guiren sedang tidak enak badan.
Gao guifei: "Ada yang sakit lagi? Aku tidak tahu angin jahat apa yang berhembus ke istana ini, setiap orang menjadi sakit. Aku pikir ini saatnya dokter istana untuk memeriksanya"
Yi pin berkata bahwa dia sudah berkata hal yang sama kepada Yu guiren, hanya saja Yu guiren tidak suka minum obat. Yu guiren hanya batuk ringan, sehingga ia akan sembuh dalam beberapa hari.
Gao guifei: "Semuanya, hari ini pemilihan selir sudah selesai, selir yang terpilih akan segera memasuki istana. Jika kalian ada yang sakit, pulihkan diri kalian dengan cepat, dan yang tidak sakit harus waspada, jangan biarkan pendatang baru menekan kalian."
Kemudian kasim Li datang dan meminta selir-selir untuk membubarkan diri. 

(Photo and content credit: iQiyi)

Komentar